Analisis Hubungan Masa Kerja terhadap Gangguan Fungsi Pendengaran pada Pekerja Tambang Batu Bara
Abstrak
Gangguan pendengaran akibat paparan kebisingan merupakan masalah kesehatan yang signifikan, terutama dalam lingkungan kerja dengan tingkat kebisingan tinggi, seperti industri pertambangan batubara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lama bekerja terhadap gangguan fungsi pendengaran pada pekerja di PT. X, Bontang. Pendekatan kuantitatif dengan metode cross-sectional digunakan dalam penelitian ini, melibatkan 52 pekerja yang terpapar kebisingan tinggi di area geologi, CHP, utilities, dan port facility operation. Pengumpulan data dilakukan melalui survei audiometri untuk mengukur tingkat gangguan pendengaran pada berbagai frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (86,5%) berusia lebih dari 40 tahun dan memiliki masa kerja lebih dari 10 tahun, yang berisiko lebih tinggi terhadap gangguan pendengaran. Hasil penelitian juga mengungkapkan adanya hubungan signifikan antara lama masa kerja dengan tingkat gangguan pendengaran; pekerja yang lebih lama bekerja menunjukkan kerusakan pendengaran yang lebih parah. Penelitian ini menyarankan pentingnya penerapan regulasi kebisingan yang lebih ketat dan perlindungan kesehatan yang lebih efektif untuk mencegah gangguan pendengaran pada pekerja pertambangan. Temuan ini dapat menjadi dasar bagi pengambil kebijakan dalam merumuskan langkah-langkah pencegahan yang lebih baik.
Unduhan
Referensi
Jaya, C. H., Mardhiati, R., & Novianus, C. (2022). Intensitas kebisingan berisiko menyebabkan gejala gangguan pendengaran di PT. X. Journal of Public Health Innovation, 2(02), 178–188. https://doi.org/10.34305/jphi.v2i2.410
Kerr, M. J., Neitzel, R. L., Hong, O., & Sataloff, R. T. (2017). Historical review of efforts to reduce noise‐induced hearing loss in the United States. American Journal of Industrial Medicine, 60(6), 569–577. https://doi.org/10.1002/ajim.22627
Le Prell, C. G., Hammill, T. L., & Murphy, W. J. (2019). Noise-induced hearing loss: Translating risk from animal models to real-world environments. The Journal of the Acoustical Society of America, 146(5), 3646–3651. https://doi.org/10.1121/1.5133385
Melilasari, F., Sutrisno, H., Ariqah, R., Suwarni, L., Nirmala, A., Herlambang, Y., & Wibowo, W. R. (2021). Kajian dampak kebisingan akibatkt aktivitas pertambangan di area washing plant. Jurnal Kesehatan Masyarakat Khatulistiwa, 8(3), 141–154. https://doi.org/https://dx.doi.org/10.29406/jkmk.v8i3
Mocek, P. (2020). Noise in the Mining Work Environment - Causes, Effects and Threats. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 609(1), 012075. https://doi.org/10.1088/1755-1315/609/1/012075
Notoatmodjo, S. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Permenaker. (2018). Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja. Retrieved from www.peraturan.go.id
Rahmatunnisa, D., Duma, K., & Tresnasari, P. (2023). Hubungan masa kerja dan dosis pajanan kebisingan harian dengan gangguan pendengaran pekerja tambang batubara PT.X di Kalimantan Timur. Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan, 8(1).
Sugiyono. (2021). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Utami, N. T., Nirmala, A., & Meilasari, F. (2020). Kajian dampak kebisingan akibat aktivitas pertambangan granodiorit pada PT Gilgal Batu Alam Lestari Kabupatem Mempawah Kalimantan Barat. Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, Dan Tambang, 7(1), 1–8.
Vos, T., Flaxman, A. D., Naghavi, M., Lozano, R., Michaud, C., Ezzati, M., … Murray, C. J. (2012). Years lived with disability (YLDs) for 1160 sequelae of 289 diseases and injuries 1990–2010: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2010. The Lancet, 380(9859), 2163–2196. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(12)61729-2


