Hubungan Pengetahuan HIV/AIDs, Terapi Antiretroviral, dan Infeksi Oportunistik Terhadap Kepatuhan ODHA dalam Menjalani Terapi Antiretroviral
DOI:
https://doi.org/10.33746/fhj.v5i2.13Kata Kunci:
HIV/AIDS, Infeksi Oportunistik, Kepatuhan, Pengetahuan, Terapi ARV, Adherence, ARV therapy, knowledge, HIV / AIDS, opportunistic, infectionsAbstrak
Peningkatan pravelensi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) dari tahun ke tahun merupakan masalah kesehatan global yang serius. Antiretroviral (ARV) merupakan satu-satunya terapi bagi ODHA yang harus dikonsumsi seumur hidup dengan kepatuhan tinggi (95%) guna mencapai efektifitas obat. Tetapi, masalah kepatuhan menjadi masalah utama bagi ODHA. Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mendukung tingkat kepatuhan dalam menjalani terapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan HIV/AIDS, terapi ARV dan infeksi oportunistik dengan tingkat kepatuhan ODHA dalam menjalani terapi antiretroviral. Penelitian menggunakan metode cross sectional dengan jumlah sampel 50 responden yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kepatuhan ODHA dalam menjalani terapi ARV (p value = 0.107 > 0.05). Hasil tersebut kontradiktif hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan terdapat hubungan pengetahuan terapi ARV dengan tingkat kepatuhan ODHA dalam menjalani terapi ARV di rumah Sakit Padang.
Unduhan
Referensi
Dinia, N (2005). Hubungan antara Tingkat Pengetahuan tentang Terapi Antiretroviral dengan Kepatuhan dalam Menjalani Terapi Antiretroviral pada ODHA di Klinik Pokdisus Jakarta. Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia
Dinkes Kota Depok. (2016). Kota Depok Miliki 19 Pelayanan HIV/AIDS. (2016). diakses dari http://dinkes.depok.go.id/?p=2000
Ditjen PP dan PL Kemenkes RI. (2014). Statistik kasus HIV/ AIDS di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI
Ditjen PP dan PL Kemenkes RI. (2016). Statistik kasus HIV/ AIDS di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI
Febriyanti, T.R. (2009). Hubungan Tingkat Pengetahuan kien tentang HIV/AIDS dengan Kepatuhan Klien dalam Menjalani Terapi ARV di POSDISUS RSUPN Cipto Manunkusomo tahun 2009. Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia
InfoDATIN. (2014). Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI
Morisky, D.E., Ang, A., Krousel-Woos, M.A. & Ward, H. (2008). Predictive Validity of a Medication Adherence Measure in an Outpatient Setting, The Journal of Clinical Hypertension, 10, 348-354
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Notoatmodjo S. (2011) Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta
O’Donnell, R., Allison, W., Lise, W., Robert, H., & Nesri, P. (2015). Adherence in the treatment of patients with extensively drug-resistant tuberculosis and HIV in South Africa: A prospective cohort study. Journal Acquired Immune Deficiency Syndrome, 67(1), 22-29
Ortego, C., Huedo, M.T.B., Llorica, J., Sevilla, L., Santos, P., Rodriguez, E., Warren, M.R., Vejo, J. (2011). Adherence to highly active antiretroviral therapy (HAART): a meta-analysis. AIDS Behaviour, 15(7), 1381-1396
Paxton, S., & Stephens, D. (2007). Challenges to the meaningful involvement of HIV positive people in the response to HIV/AIDS in Cambodia, India and Indonesia. Asia-Pacific Journal of Public Health, 19, 8–13
Permenkes RI. (2014). Pedoman Pengobatan Antiretroviral. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes RI) Nomor 87.
Reidpath, D.D., Brijnath, B., & Chan, K.Y. (2005). An Asia Pacific six-country study on HIV-related discrimination: Introduction. AIDS Care, 17, 117–127
Shah, B., Walshe L., Saple, D., Mehta, S., Ramnani, J., et al. (2007). Adherence to Antiretrovial Therapy and Virologic Supression Among HIV-Infected Persons Receving Care In Private Clinics In Mumbai, India. Clinical Infectious Diseases, 44, 1235–1244
Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Tusiime, J.B., Orrell, C., & Bangberg, D. (2008). Adherence to HIV Antiretroviral Therapy in Resource-limited. Global HIV/AIDS Medicine, 7, 207-213 UNAIDS. (2016). Global AIDS Update 2016. Geneva: Joint United Nations Programme on HIV/AIDS
Wasti, S., Teijlingen, E., Simkhada, P., Randall, J., & Baxter, S., et al. (2012). Factors influencing adherence to antiretroviral treatment in Asian developing countries: a systematic review. Tropical Medicine and International Health, 17, 71–81
Weaver, E.R.N., Masdalina, P., Toni, W., Cicilia, W. Herlina., & Gina, S. (2014). Factors that Influence Adherence to Antiretroviral Treatment in an Urban Population, Jakarta, Indonesia. Plos One Journal, 9 (9), 1-7
Wildra, M., Aelmi, A., & Raveina. (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien hiv/aids di poliklinik rawat khusus jalan bagian penyakit dalam rsup dr. M Djamil Padang periode Desember 2011 – Maret 2012. Jurnal Farmasi Andalas. 1(1): 48 - 52
World Health Organization (WHO). Adherence To Long-Term Therapies: Evidence For Action. (2003). Geneva: WHO
Yuniar, Y., Rini, S.H., & Ni Ketut, A. (2012). Faktor-faktor pendukung kepatuhan Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dalam minum obat antiretroviral di Komunitas Kuldesak Depok. Buletin Penelitian Kesehatan, 41 (2), 72-83


